Minggu, Agustus 23, 2009

Petunjuk Rasulullah tentang Shaum

Alhamdulillah, tahun 1430Hijriah ini kita masih diberi kesempatan oleh Allah Ta’ala untuk bisa mendapatkan bulan suci Ramadhan yang sarat dengan keutamaan-keutamaannya ini, bulan dimana kita diwajibkan untuk shaum.

Allah Azza wa Jalla telah berfirman dalam kalam-Nya yang mulia:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Wahai orang-orang yang beriman telah diwajibkan berpuasa atas kalian sebagaimana telah diwajibkan atas umat-umat sebelum kalian agar kalian bertakwa. (Al Baqarah: 183)
Begitu pula sabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassalam:

،بُنِيَ الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَن لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله، وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولَ الله

وَإِقامِ الصَّلاةِ، وَإيتَاءِ الزَّكاةِ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ، وَحَجِّ البَيْتِ الحَرَامِ

Islam dibangun di atas 5 pondasi (rukun) : Persaksian bahwasanya tidak ada Ilah yang berhak diibadahi kecuali hanya Allah dan bahwasanya Muhammad adalah Rasulullah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan melaksanakan haji ke Baitullah.(Muttafaqun ‘Alaihi).

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan atas dasar keimanan dan mengharapkan pahala dari Allah Ta’ala maka dia akan diampuni dari dosa-dosanya yang telah lalu. (Muttafaqun ‘Alaihi)
Shaum Ramadhan adalah bentuk keta’atan yang selain memiliki beberapa keutamaan dan faidah, juga memiliki adab-adab yang sudah semestinya bagi setiap muslim untuk mengetahuinya, sehingga dengan ilmu-ilmu tersebut mereka bisa menjalankan ibadah yang mulia ini sesuai dengan petunjuk Rasulullah, sebaik-baik teladan bagi kaum muslimin dan pada akhirnya bisa memperoleh beberapa pahala yang dijanjikan Allah Ta’ala.

Mengingat begitu pentingnya masalah shaum ini, Al-Ustadz Abu ‘Abduh Sholehudin memberikan faedah dengan membahas masalah ini, yang materinya beliau ambil dari kitab Hadyu Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, yang merupakan intisari dari kitab Zaad AlMa’ad. 

Berikut beberapa petunjuk dari Rasulullah mengenai shaum yang diambil dari kitab Hadyu Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam:
read more

Kamis, Agustus 20, 2009

Jihadnya Teroris Adalah Jihad BATHIL!


Al-Ustadz Muhammad bin 'Umar As-Sewed Hafidzahullah Ta'ala

Kaum reaksioner khawarij selalu beralasan bahwa kita dalam situasi perang, maka semua orang kafir adalah kafir harby yang layak dibunuh. Sedangkan perang adalah tipu daya, sehingga boleh berbohong, berdusta dan mengingkari perjanjian dengan alasan sebagai strategi perang.

Lalu mencemooh ahlus sunnah dengan para ulamanya dengan ungkapan-ungkapan seperti: "Sekarang bukan masanya fiqh, tetapi masa bertempur!"

Atau seperti ucapan mereka: "Sampai kapan kita akan bicara thaharah dan nifas?!",

Atau ucapan mereka lainnya:   "Islam ini tidak akan jaya dengan "haddatsana", tetapi dengan mengangkat senjata". Yakni tidak akan jaya dengan meriwayatkan hadits-hadits.

Atau ucapan mereka: "Sekarang tidak perlu Riyadlus Shalihin, tapi yang diperlukan adalah "rudalus shalihin"".

Dan ungkapan-ungkapan lain yang sinis terhadap ilmu fiqh dan hadits atau kitab Riyadlus Shalihin yang ditulis oleh Imam Nawawi رحمه الله serta kajian-kajian ilmiah para ulama dan para ustad ahlus sunnah.

Maka kita katakan kepada mereka: Apakah perang dalam Islam tidak ada fiqhnya? Apakah jihad tidak memiliki aturan dan hukum-hukum yang tentunya bersumber dari hadits-hadits dan riwayat yang tertulis dalam kitab para ulama?

Sungguh perang dalam Islam adalah ibadah yang memiliki aturan dan hukum-hukum. Jika kita lihat satu hadits saja tentang hukum-hukum perang, maka kita akan lihat betapa banyak yang dilanggar oleh kaum reaksioner pengikut hawa nafsu dan emosi tersebut.

Diriwayatkan dari Aisyah رضي الله عنها, beliau berkata:
read more

Senin, Agustus 17, 2009

Terorisme BUKAN Dari Islam!

Al-Ustadz Muhammad bin 'Umar As-Sewed Hafidzahullah Ta'ala
 
Sungguh sangat fatal akibat yang ditimbulkan oleh kaum reaksioner khawarij akhir-akhir ini. Mereka menyebabkan gambaran Islam sangat menakutkan di mata manusia. Akhirnya islamophobia menjalar di masyarakat. Mereka menganggap kalau seseorang bersungguh-sungguh mempelajari syariat Islam akan menjadi manusia-manusia ekstrim yang menumpahkan darah manusia, meneror, membikin kerusuhan-kerusuhan serta pemberontakan-pemberontakan.

Gambaran ini tidak hanya ada di benak orang-orang kafir, bahkan sebagian kaum muslimin menganggap tidak perlu memperdalam Islam, karena dikhawatirkan akan mengakibatkan hal-hal di atas.

Sungguh para pengacau khawarij memikul dosa besar atas rusaknya gambaran Islam yang dibawa oleh Rasulullah. Padahal sesungguhnya diutusnya Rasulullah صلى الله عليه وسلم membawa Islam ini adalah sebagai rahmat bagi seluruh alam. Dan tidaklah Kami mengutusmu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. (al-Anbiya': 107).
Ibnu Abbas رضي الله عنه berkata tentang ayat ini: “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka Allah tuliskan baginya rahmat di dunia dan akhirat. Adapun orang yang tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, maka mereka dengan datangnya Rasul selamat dari adzab di dunia, seperti ditenggelamkannya ke dalam bumi atau dihujani dengan batu.” (Tafsir Ibnu Katsir 3/222).
Yakni tidak diadzab dengan adzab yang merata seperti kaum 'Ad, Tsamud atau seperti kaum Nuh yang ditenggelamkan secara keseluruhan dan lain-lain. Oleh karena itu ketika malaikat gunung datang kepada Nabi, dalam keadaan Nabi terusir dari kaumnya, dilempari dengan batu di Thaif, kakinya berdarah, duduk di luar kota bersama sepi, bermunajat kepada Allah. Malaikat itu datang dan berkata: “Aku diutus Allah untuk mentaati perintahmu. Jika engkau menginginkan agar aku menimpakan gunung ini kepada mereka aku akan laksanakan.” 
Maka Rasulullah bersabda: “Ya Allah, berilah hidayah pada mereka karena sesungguhnya mereka belum mengetahui.” (Lihat Shirah Ibnu Hisyam).
Inilah bukti kasih sayang beliau kepada seluruh manusia. Jika beliau diberi pilihan doa yang maqbul terhadap kaumnya apakah dilaknat dan diadzab ataukah diberi hidayah, tentu beliau berdoa agar Allah memberikan hidayah.

Pernah suatu hari beliau didatangi oleh Thufail Ad-Dausi. Dia berkata: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya kabilah Daus menentang dan menolak dakwah ini. Maka doakanlah agar Allah menghancurkan mereka.
read more

Rabu, Agustus 05, 2009

Nasehat ‘Ulama tentang Bom Bunuh Diri

Alhamdulillah ‘ala kulli hal, kesempatan untuk menghadiri majelisnya ‘ulama bisa juga kesampaian, setelah gagal menghadiri dauroh nasional yang diadakan di Bantul, Yogyakarta pada tanggal 25~27 Juli 2009 lalu, akhirnya bisa juga menghadiri majelisnya Masysyaikh --- Semoga Allah Ta’ala selalu menjaga mereka semua --- yang diadakan Bandung, tepatnya di mesjid PUSDAI pada tanggal 2 Agustus kemarin.

Asy Syaikh Khalid bin Dhahwi AzhZhafiri Hafidzahullohu yang menjadi nara sumber tunggal di muhadloroh PUSDAI kemarin menyampaikan faedah utama tentang aqidah, agar kita kaum muslimin bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu yang syar’i agar bisa memahami tauhid yang benar  dan beribadah hanya kepada Allah Ta’ala, sebagaimana yang telah diajarkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, dan para Shahabatnya Radhiyallahu Ta’ala Ajma’in  serta para pengikutnya  dari kaum salaf --- Semoga Allah Ta’ala selalu meridhoi mereka semua.

Di akhir ceramahnya tentang aqidah, AsySyaikh Khalid kembali memberikan faedah yang sangat besar mengenai kesesatan kaum khawarij, yang belakangan mereka yakni para khawarij-khawarij modern membuat fitnah di negeri Indonesia ini, menimbulkan kerusakan dengan melakukan pemboman di dua hotel di Jakarta.

Berikut transkrip terjemahan nasehat mulia dari AsySyaikh Khalid Hafidzahullahu, yang disampaikan oleh AlUstadz Usamah Mahri mengenai hukum bom bunuh diri yang dilakukan para khawarij ---Kita memohon kepada Allah Ta’ala keselamatan dari fitnah-fitnah mereka :
read more