Kamis, Juni 25, 2009

Petunjuk Rasulullah dalam Thaharah dan Buang Hajat – 2

Bismillah, pada kesempatan kali ini saya akan meneruskan kajian kitab Hadyu Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam. Dalam artikel sebelumnya sudah dibahas sebagian petunjuk Rasulullah dalam permasalahan buang hajat. InsyaAllah Ta’ala dalam artikel berikut akan meneruskan pembahasan mengenai buang hajat, wudhu, mengusap 2 khuf dan tayammum.

Perlu saya ingatkan lagi, bagi yang menginginkan faedah yang lengkap dan jelas, Insya Allah di akhir postingan saya sediakan link untuk download audio rekaman kajian berkaitan dengan artikel ini,  yang dibawakan oleh Al-Ustadz Abu ‘Abduh Sholehudin Hafidzahullahu.

1. Petunjuk-petunjuk Rasulullah  dalam buang hajat

  • Adalah Rasulullah jika pergi safar dan hendak buang hajat, maka beliau akan menyingkir dari pandangan para shahabatnya (menjauh).
  • Adalah beliau saat buang hajat, berhijab dengan sesuatu yang besar, seperti tumpukan pelepah kurma atau dengan pepohonan yang ada.
  • Adalah beliau saat buang hajat, mendekatkan diri (jongkok) di bagian tanah yang datar dan lembut (yang gembur, yang bisa menyerap air, sehingga tidak memantulkan/memercikkan najis ke pakaian).
  • Adalah beliau apabila duduk untuk buang hajat, beliau tidak mengangkat kainnya sampai mendekat ke tanah.
  • Adalah beliau ketika sedang buang hajat, kemudian ada yang mengucapkan salam kepadanya, maka beliau tidak menjawabnya.

2. Petunjuk-petunjuk Rasulullah dalam Wudhu
  • Adalah Rasulullah -dalam keumuman hidupnya- berwudhu untuk setiap kali sholatnya, yakni beliau selalu memperbaharui wudhunya setiap sholat. Tetapi terkadang beliau juga melaksanakan sholat-sholat wajibnya dengan satu kali wudhu saja.
  • Adalah beliau terkadang berwudhu dengan satu mud air (1mud=genggaman kedua tangan), terkadang dengan 2/3 mud dan terkadang lebih banyak dari itu.
  • Adalah beliau manusia yang paling sedikit menggunakan air ketika berwudhu dan memperingatkan umatnya dari berlebih-lebihan menggunakan air dalam berwudhu.
  • Adalah beliau berwudhu 1kali-1kali (maksudnya 1kali untuk setiap bagian anggota wudhu), terkadang 2kali-2kali, terkadang juga 3kali-3kali dan terkadang juga pada sebagian anggota wudhu 2kali dan bagian anggota wudhu lainnya 3kali. Dan beliau tidak pernah membasuh anggota wudhu lebih dari 3kali.
  • Adalah beliau berkumur-kumur dan ber-istinsyaq masing-masing dengan 1kali cidukan, terkadang dengan 2kali cidukan, terkadang pula dengan 3kali cidukan. Beliau juga terkadang menyambungkan berkumur dan istinsyaq (maksudnya 1kali cidukan untuk berkumur-kumur dan istinsyaq sekaligus ---InsyaAllah ini yang Shahih---).
  • Adalah beliau ber-istinsyaq dengan tangan kanan dan ber-istinsyar dengan tangan kiri.
  • Dan tidaklah beliau berwudhu melainkan dengan berkumur-kumur dan istinsyaq (tidak ada riwayat yang menyebutkan bahwa beliau pernah meninggalkan dua amalan ini sekalipun).
  • Adalah beliau membasuh seluruh bagian kepalanya, terkadang membasuh dengan kedua tangannya dari depan terus ke belakang, terkadang juga dari belakang ke depan.
  • Adalah beliau apabila mengusap ubun-ubunnya kemudian mengusap imamahnya.
  • Adalah beliau mengusap kedua telinganya, baik bagian luar maupun bagian dalamnya, bersamaan dengan mengusap kepalanya.
  • Adalah beliau menuci kedua kakinya manakala kedua kakinya tidak memakai khuf atau kaus kaki.
  • Adalah wudhunya beliau berurutan (maksudnya sesuai urutan anggota wudhu), berkesinambungan (maksudnya tidak diselingi dengan kegiatan lainnya). Dan beliau tidak pernah meninggalkan satu bagian anggota wudhu (untuk dicuci) sekalipun.
  • Adalah beliau memulai wudhunya dengan membaca tasmiyah (bismillah), dan setelahnya membaca:

أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

اللَّّهُمَّ اجْعَلْنِيْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِيْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ
  • Dan beliau tidak mengucapkan di awal wudhunya do’a: nawaitu…, tidak juga dalam sholatnya, tidak pernah diucapkan oleh beliau tidak pula oleh para shahabatnya, tidak dalam hadits yang shohih, tidak pula dalam hadits yang dho’if.
  • Dan beliau tidak pernah melewati dua sikunya dan juga dua mata kakinya dalam wudhunya.
  • Dan beliau tidak pernah berlebihan dalam membasuh anggota-anggota wudhunya.
  • Adalah beliau menyela-nyela jenggotnya, tetapi tidak terus menerus.
  • Adalah beliau menyela-nyela jari-jemarinya, tetapi tidak terus menerus.
  • Dan beliau bukanlah termasuk orang yang selalu dituangi air ketika berwudhu, akan tetapi terkadang beliau menuanginya sendiri, terkadang juga dibantu orang lain .

3. Petunjuk-petunjuk Rasulullah dalam mengusap 2khuf
  • Telah shohih dari Rasulullah bahwasanya beliau mengusap 2khuf-nya (khuf adalah sesuatu yang menutupi kaki sampai mata kaki, terbuat dari kulit/wol) baik saat muqim maupun safar. Untuk yang muqim batasan waktu bolehnya tidak membuka khuf adalah sehari-semalam, sedangkan yang safar batas waktunya adalah 3hari-3malam.
  • Adalah beliau mengusap ke-2 khufnya, dan juga mengusap kaus kaki, juga pernah mengusap imamah saja dan juga pernah bersamaan dengan mencuci ubun-ubunnya.
  • Dan beliau tidak pernah memberatkan diri dari keadaannya beliau saat itu. Maksudnya, kalau ke-2 kaki beliau terbalut khuf maka beliau tidak membukanya dulu, sebaliknya jika tidak sedang memakai khuf maka beliaupun langsung mencucinya.

4. Petunjuk-petunjuk Rasulullah dalam tayammum
  • Adalah Rasulullah bertayamum dengan tanah di tempat untuk bersholat, apakah berupa bagian atas tanah (debu) atau pasir, dan beliau berkata: kapan saja sholat menjumpai seseorang dari umatku, maka bagi dia di situ sebagai masjidnya dan sebagai alat bersuci (riwayat imam Ahmad).
  • Dan beliau tidak pernah membawa sendiri tanah untuk bersuci dan juga tidak pernah memerintahkannya.
  • Dan tidak shohih dari beliau, bahwasanya beliau melakukan satu tayamum untuk tiap sholat dan juga tidak pernah memerintahkannya (karena ketika seseorang yang bertayamum kemudian menemukan air maka wajib baginya untuk ber-wudhu kembali), bahkan beliau memutlakan tayamum ini kedudukannya seperti wudhu.
  • Adalah beliau bertayamum dengan satu kali tepukan di wajah dan kedua telapak tangan.

Alhamdulillah, atas ijin Allah Ta’ala selesai juga pembahasan mengenai Petunjuk-petunjuk Rasulullah dalam Thaharah dan Buang Hajat ini. Semoga apa-apa yang saya posting ini bisa memberikan faedah bagi kita semua.

Berikut link download audionya:


Related Posts:

  • Meraih Keutamaan Lailatul QadrSegala puji hanya bagi Allah, yang telah menyampaikan kita dipenghujung 10 hari kedua bulan Ramadhan. Sebentar lagi kita akan memasuki 10 hari ketiga atau terakhir bulan Ramadhan. Hari-hari yang memiliki kelebihan dibanding l… Read More
  • Fatwa Kafirnya Ahmadiyyah !! Ahmadiyyah adalah gerakan yang mengusung paham kafir, dan gerakan pemurtadan, sebab mereka meyakini bahwa masih ada nabi setelah Nabi Muhammad -Shallallahu ‘alaihi wa sallam-. Ini adalah paham kafir yang disepakati oleh pa… Read More
  • VALENTINE’S DAYPertanyaan : Telah banyak tersebar baru-baru ini perayaan Valentine’s Day (’Idul Hubb) -terkhusus di kalangan para mahasiswi- itu merupakan salah satu hari raya orang-orang kristen. Pada hari itu mode dan pakaian serba merah … Read More
  • Jangan Bersedih Saudaraku…Sesungguhnya hak Allah Ta’ala adalah mengambil sesuatu dan memberikan sesuatu. Segala sesuatu yang di sisi-Nya dibatasi dengan ajal yang telah ditentukan-Nya. Oleh karena itu bersabarlah dan carilah ridho Allah. (Muttafaqun ‘… Read More
  • Jihadnya Teroris Adalah Jihad BATHIL! Al-Ustadz Muhammad bin 'Umar As-Sewed Hafidzahullah Ta'ala Kaum reaksioner khawarij selalu beralasan bahwa kita dalam situasi perang, maka semua orang kafir adalah kafir harby yang layak dibunuh. Sedangkan perang adalah t… Read More