Kamis, Februari 25, 2016

Manusia Yang Sok Naif

Kita sering mendengar kata "naif " namun tidak sedikit dikalangan kita yang tidak paham tentang maknanya...

Naif dalam KBBI artinya adalah;
[1] sangat bersahaja; tidak banyak tingkah; lugu; sederhana
[2] celaka; bodoh; tidak masuk akal.

Nah yang diinginkan dengan judul di atas adalah naif dengan makna pertama yaitu manusia yang sok lugu dan polos. Karakter seperti ini terkadang ada pada diri seseorang, ada yang sadar ada juga yang tidak sadar kalau dia punya karakter tersebut.

Berikut ini penuturan salaf akan hal tersebut.

Berkata Imam Al Fudhoil bin Iyaadh Rohimahullah Ta'ala: 
"Hai miskin!, Engkau adalah orang yang jelek namun mengira dirimu orang yang baik... Kamu adalah orang yang bodoh tapi memandang dirimu sebagai orang berilmu... Engkau adalah orang yang bakhil namun mengira dirimu adalah orang dermawan... Dikau adalah orang yang dungu tapi memandang diri sebagai orang yang cerdas... Ajalmu sudah dekat tapi angan-anganmu panjang.".

Maka Imam Adz Dzahabi mengomentari: 
"Demi Allah, bersikaplah jujur... Engkau adalah orang yang zolim tapi mengira sebagai pihak yang dizolimi... Kamu makan dari yang haram tapi menganggap diri sebagai orang yang waro'(suci)... Dikau adalah orang yang fasik namun yakin sebagai orang yang adil... Kau mencari ilmu tuk meraih dunia tapi kau anggap dirimu mencarinya karena Allah.".

Siyar A'laamin Nubala' 8/440.

Abu Sufyan Al Musy | http://bit.ly/uimusy
read more

Rabu, Februari 24, 2016

Senin, Februari 22, 2016

Buruknya Akibat Kemaksiatan

Berkata Al-Allamah Ibnuk Qayyim Rahimahullähu: 

"Barangsiapa yang memperhatikan keadaan orang- orang yang hidup dimasanya, dan apa yang Allah 'Azza wa Jalla' hilangkan berbagai kenikmatan-Nya dari mereka, maka dia mengetahui bahwa semua itu terjadi akibat buruknya akibat kemaksiatan, seperti yang dikatakan: Jika engkau merasakan sebuah kenikmatan maka peliharalah. Sesunguhnya kemaksiatan itu menghilangkan berbagai kenikmatan.".

(Bada'iul fawaaid: 2/ 206).

read more

Minggu, Februari 21, 2016

Kokoh Dan Teguh Di Atas Sunnah

asy-Syaikh al-Imam Rabi' bin Hadi al-Madkhali Hafidzahulläh mengatakan:

"Sesungguhnya kokoh di atas Sunnah bermakna kokoh di atas Islam secara total : baik prinsip maupun cabangnya, baik aqidah maupun manhajnya. Kita harus kokoh dan berpegang dengannya hingga kita berjumpa Allah Tabarak wa Ta'ala."

al-Washaya al-Manhajiyyah, 7.
 

read more

Kamis, Februari 18, 2016

Kaidah Agung Dalam Berinteraksi Bersama Istri

Berkata As-Syaikh Muhammad Bin Shalih Al-Utsaimin Rahimahullähu:
 
Kemudian ketahuilah bahwa hubunganmu dengan istrimu wajib untuk kamu dudukan seperti halnya seorang lelaki yang menjadi suami bagi putrimu, bagaimana dia harus berinteraksi denganya?. Apakah kamu rela jika (suaminya-pent) memperlakukannya dengan kasar dan kekerasan?.
 
Jawabanya tentu: tidak rela, jika demikian tentu kamu tidak rela memperlakuan anak perempuan orang dengan  apa yang kamu tidak rela diperlakukan dengan demikian itu terhadap anak perempuanmu! Ini kaidah yang harus diketahui setiap orang.

syarhul mumti' 12/381.
read more

Rabu, Februari 17, 2016

Hiburan Bagi Yang Mengalami Rasa Sakit ...

Berkata Imam Ibnul Qoyyim -rahimahullohu- : 
 
"Maka rasa sakit dan kesusahan (yang ada) mungkin merupakan bentuk ihsan dan rahmat atau mungkin bentuk keadilan dan hikmah atau mungkin bentuk perbaikan dan persiapan untuk kebaikan yang akan datang setelahnya atau mungkin untuk menghilangkan rasa sakit yang lebih susah (ia hadapi,pent) darinya "

Lihat Kitab 'Syifaa ul Aliil (1/250).

http://bit.ly/Fawwaz-almadkhali-indonesia
read more

Selasa, Februari 16, 2016

Inilah Dakwah Salafiyyah, Inilah Salafy

Fadhilatu asy-Syaikh al-'Allamah Rabi' bin Hadi al-Madkhali Hafidzahulläh:

❝Aku wasiatkan kepada Anda wahai saudara-saudaraku, hendaknya berjalan di atas prinsip Salafus Shalih, dalam hal keilmuan, akhlak, dan dakwah. BUKAN sikap keras, BUKAN pula ekstrim!!. Namun dakwah yang diiringi dengan: sifat bijak, kasih sayang,  dan akhlaq yang luhur. Demi Allah, Dakwah Salafiyyah akan tersebar dengan cara-cara/sifat-sifat yang bagus tersebut.

Aku katakan: Sebagian orang secara zhalim menisbahkan diri kepada manhaj ini. Mereka tampil dengan cara-cara dan akhlaq rendahan, di antaranya memukul Salafiyyah dengan nama Salafiyyah. Mereka mencemarkan Dakwah Salafiyyah dengan cara-cara seperti itu.
Maka aku nasehatkan kepada para pemuda, hendaknya bertaqwa kepada Allah, mempelajari ilmu yang bermanfaat, melakukan amal shalih, dan berdakwah kepada umat manusia dengan bekal ilmu dan hikmah.❞.

adz-Dzari'ah 3/214.

read more

Senin, Februari 15, 2016

Nasehat Untuk Calon Mertua

Asy Syeikh Bin Baaz Rahimahullähu:

❝Hendaknya seorang laki laki mencari wanita yang solihah, demikian pula  seorang wanita dan wali mereka hendaknya mencari LAKI LAKI YANG SHOLIH, jangan kemudian ASAL DATANG laki laki dari kalangan orang kafir dari orang yang tidak sholat (asy Syeikh berpendapat kafirnya orang yang meninggalkan sholat), juga dari kalangan laki laki peminum khomer, dan orang yang suka mabuk, yang mana mereka ini akan memudhoroti istri mereka dan tidak mendatangkan manfaat.

Selayaknya bagi wanita dan wali mereka janganlah yang menjadi ambisi mereka bahwa calon menantu mereka itu harus fulan bin fulan, atau sudah punya pekerjaan, atau seorang pedagang, atau dia masih single. Bukan ini timbangannya!!.

Hendaknya dipilih laki laki yang SHOLIH walaupun FAQIR!! Allah akan mencukupi dari keutamaannya. Sebagaimana firman Allah: "Dan nikahkanlah anak anak janda kalian, dan budak kalian yang sholih dan sholihah, apabila mereka faqir maka Allah akan mencukupinya dengan keutamaannya" (surat An Nuur 32).

Dan di dalam hadist; "3 orang yang menjadi hak Allah untuk membantu mereka", yang mana Nabi Shollallahu Alaihi Wa Sallam menyebutkan di antara mereka yaitu orang yang menikah untuk menjaga dirinya.

Orang yang menikah untuk menjaga dirinya maka Allah akan bantu dia, walaupun dengan dia BERHUTANG, walaupun dia MEMINJAM, walaupun dengan cara membeli dengan tempo waktu, kemudian dia menjualnya, kemudian dia menikah maka ALLAH AKAN BANTU DIA, dan Allah yang akan menggantinya.

Sebagaimana sabda Nabi Shollallahu Alaihi Wa Sallam: Barangsiapa yang mengambil (dengan keridhoan pemilik) harta manusia dan dia berniat akan menggantinya, maka Allah akan menggantinya, barang siapa yang mengambil harta manusia dengan niat untuk menghancurkannya, maka Allah akan menghancurkannya.❞.

Idzharul Bayyinaat 'An Mahasinit Ta'adduduz Zaujaat 9-10.
Alih bahasa: Abu Arifah Muhammad Bin Yahya Bahraisy
read more

Minggu, Februari 14, 2016

Mengais Rizki Halal Adalah Kehormatan

Dari Al-Miqdam Radhiallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
Tidaklah seorang memakan makanan yang lebih baik dari hasil usaha tangannya (sendiri), dan sungguh Nabi Dawud ‘alaihissalam makan dari hasil usaha tangannya (sendiri)” HR. Al-Bukhari no 2072.

Berkata Ibnu Abbas Rodhiyallahu 'anhu: "Dahulu kala Nabi Adam alaihi Sallam adalah seorang pembajak tanah, Nabi Nuh seorang tukang kayu, Nabi Idris seorang penjahit, Nabi Ibrohim dan Nabi luth seorang petani, Nabi Sholih seorang pedagang, Nabi Dawud seorang pandai besi, Nabi Musa, Nabi Su'aib, Nabi Muhammad bin Abdillah Sholawatullah Ta'ala Alaihim adalah seorang pengembala." 
Mukhtashor Minhajul Qoshidin hal 75.

Ada orang yang bertanya pada Abdullah Ibnul Mubarok: “Engkau mengekspor barang-barang dagangan dari negeri Khurasan ke Tanah Haram(Mekkah), bagaimana ini?”.

Maka Abdullah Ibnul Mubarak menjawab: “Sesungguhnya aku melakukan  itu hanya untuk menjaga wajahku (dari kehinaan meminta-minta), memuliakan kehormatanku (agar tidak menjadi beban bagi orang lain), dan menggunakannya untuk membantuku dalam ketaatan kepada Allah”. 

Lalu Al-Fudhail bin ‘Iyadh berkata: “Wahai Abdullah Ibnul Mubarak, alangkah mulianya tujuanmu itu jika semuanya benar-benar terbukti." 
Tahdzibul Kamal (16/20) dan  Siyaru A’laamin Nubala’ (8/387).
 
Abu Sufyan Al Musy | http://bit.ly/uimusy
read more

Antara Asfaliin dan A'liiina

Berkata Imam Ibnul Qoyyim -Rahimahullähu- : 

❝Maka setiap kali seorang hamba melakukan kemaksiatan ia akan turun ke derajat yang lebih rendah; Dia akan senantiasa turun sampai jadilah ia termasuk Asfaliin (Orang-orang yang berada pada tingkatan rendah, pent.). Dan setiap kali ia beramal ketaatan maka ia akan naik derajatnya; Dan akan senantiasa naik sampai ia tedrmasuk golongan A'liiina (Orang yang tinggi derajatnya, pent.).

Dan terkadang terkumpul pada seorang hamba pada hari-hari dalam kehidupannya; Naik karena satu sebab dan Turun karena sebab yang lain. Dan mana di antara keduanya yang lebih kuat maka dia menjadi kelompoknya. Maka tidaklah orang yang naik 100 derajat dan hanya turun 1 derajat sama dengan sebaliknya.❞.

Al-Jawaabul Kaafi 1/86.
read more

Jumat, Februari 12, 2016

Jangan Peduli Celaan Mereka!!!

Berkata Al-Allamah As-Sa'di Rahimahullähu:

Termasuk di antara hal yang bermanfaat, adalah Engkau mengerti bahwa gangguan manusia terhadapmu, terkhusus ucapan-ucapan buruk, tidaklah memudaratkanmu, namun memudaratkan mereka, kecuali jika Engkau menyibukkan dirimu untuk memperhatikannya, dan memberinya kesempatan untuk menguasai perasaanmu, maka di saat itu akan memudaratkanmu sebagaimana juga memudaratkan mereka. Namun jika Engkau tidak memperdulikannya, maka tidak akan memudaratkanmu sedikitpun.❞.

Al-Wasaail al-mufidah,hal: 24.
read more

Sabtu, Februari 06, 2016

Nasehati Saudaramu Dengan Lembut

Berkata Al-Allamah Rabi' Bin Hadi Al-Madkhali Hafidzahulläh:
 
Jika saudaramu melakukan kesalahan maka nasehatilah dia dengan lemah lembut, dan sampaikan kepadanya hujjah dan penjelasan yang semoga Allah 'Azza wa Jalla' memberi manfaat dengannya....
 Adapun jika engkau duduk sambil menunggu si fulan bersalah, lalu kamu bangkit dan bereaksi keras bahwa fulan telah melakukan ini dan itu, maka ini merupakan metode syaithan, dan bukan metode salafiyin.❞.
 
(Bahjatul Qari: 107).

read more

Seandainya Kita Tidak Pernah Berdosa

Dari Anas bin Malik Rodhiyallahu anhu, Rosulullah Sholallahu alaihi wa Sallam bersabda:
 
Jika kalian tidak berdosa maka aku takut kalian ditimpa dengan perkara yang lebih besar darinya (yaitu) ujub ! ujub !❞.
(HR Al-Baihaqi dalam Syu'abul Iman no 6868, hadits ini dinyatakan oleh Al-Munaawi bahwasanya isnadnya jayyid (baik) dalam at-Taisiir, dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Al-Jaami' no 5303).

Imam Al-Munaawi Rahimahullähu berkata:
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengulangi-ngulanginya (penyebutan ujub) sebagai tambahan (penekanan) untuk menjauhkan (umatnya) dan mengingatkan (umatnya). Hal ini dikarenakan pelaku maksiat mengakui kekurangannya maka masih diharapkan ia akan bertaubat, adapun orang yang ujub maka ia terpedaya dengan amalannya, maka jauh/sulit baginya untuk bertaubat.❞.
(At-Taisiir bisyarh Al-Jaami' as-Shoghiir 2/606).
read more

Bergembiralah Wahai Orang Yang Mendoakan Kebaikan Untuk Saudaranya Tanpa Sepengetahuannya

Rasululläh Shalallähu ‘Alaihi wa Salam bersabda: 
 
Tidaklah seorang hamba muslim mendoakan kebaikan untuk saudaranya tanpa diketahui oleh seorang pun, kecuali malaikat akan mendoakan untuknya dengan mengucapkan, 'Semoga engkau juga mendapatkan yang semisalnya.❞.
 
HR. Muslim no. 2732.
 
Duhai alangkah bagusnya jika engkau mendoakan kebaikan untuk saudaramu dalam sujudmu dengan kebaikan dunia dan akhirat, hingga malaikat mendoakan kebaikan untukmu dengan seizin Allah.
read more

Ubudiyyah Kepada Allah Semata Dan Tidak Butuh Kepada Selain-Nya

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullähu berkata:
 
Semakin kuat ambisi seorang hamba terhadap karunia dan rahmat Allah,  berharap kepada-Nya agar terpenuhi segala kebutuhannya dan tertolak berbagai bahaya darinya, maka semakian kuat pula 'ubudiyyah (peribadatan) si hamba kepada-Nya dan benar-benar tidak butuh terhadap segala sesuatu selain-Nya.

Sebagaimana ambisi hamba kepada makhluk akan mengantarkan untuk mengibadahinya, demikian pula putus asa dari makhluk akan mengantarkan kepada perasaan tidak butuh terhadapnya.❞.

al-'Ubudiyyah, hal 86.

https://bit.ly/ManhajulAnbiya
read more