Sabtu, Desember 19, 2009

Kesalahan-kesalahan Pada Hari Jum’at

Kesalahan-Kesalahan Pada Hari Jum’at

1. Mengkhususkan malam Jum’at untuk shalat malam dan berpuasa di siang harinya.
Ini terlarang berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Muslim dari Muhammad bin ‘Abbad bin Ja’far, beliau berkata, “Saya bertanya kepada Jabir: "Apakah Rasululah Shallallahu 'alaihi wasallam melarang untuk berpuasa pada hari Jum'at?", beliau menjawab, "Ya"”.
Dan diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Shahihnya bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
لاَ تَخْتَصُّوْا لَيْلَةَ الْجُمْعَةِ بِقِيَامٍ مِنْ بَيْنِ اللَّيَالِي 
وَلاَ تَخْتَصُّوْا يَوْمَ الْجُمْعَةِ بِصِيَامٍ مِنْ بَيْنِ الْأَيَّامِ, إِلاَّ أَنْ يَكُوْنَ فِي صَوْمٍ يَصُوْمُهُ أَحَدُكُم
“Jangan kalian mengkhususkan shalat malam pada malam Jum’at dan jangan pula kalian mengkhususkan berpuasa pada hari Jum’at, kecuali puasa yang salah seorang di antara kalian biasa berpuasa padanya”.
Larangan (dalam hadits) ini -menurut jumhur- adalah bermakna makruh, dan menurut sekelompok ulama -di antaranya Syaikhul Islam- adalah bermakna haram. Dan tidak termasuk ke dalam larangan, jika dikarenakan berpuasa Hari Arafah atau ‘Asyura` atau bagi orang yang berpuasa sehari dan berbuka sehari (Maksudnya jika kebetulan puasa-puasa ini jatuhnya pada hari Jum’at).

2.    Bergampangan dalam mendengarkan khutbah Jum’at atau berbicara ketika imam berkhutbah.
read more

Wajibnya merapatkan dan meluruskan shaf dalam Shalat

سَوُّوْا صُفُوْفَكُمْ فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ مِنْ تَمَامِ الصَّلاَةِ

 “Luruskan shaf-shaf kalian, karena sesungguhnya meluruskan shaf termasuk kesempurnaan shalat”. (Hadits riwayat Imam Muslim (433), dari shahabat Anas bin Malik Radhiallahu Ta’ala ‘anhu).

Dan  lafazh lainnya: 

سَوُّوْا صُفُوْفَكُمْ فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ مِنْ إِقَامَةِ الصَّلاَةِ

”Luruskan shaf-shaf kalian, karena sesungguhnya meluruskan shaf termasuk menegakkan shalat.”  (Hadits riwayat Al-Bukhary no.723)

Anjuran Menyambung Shaf dan Ancaman Memutuskannya
read more

Jumat, September 18, 2009

Nurdin M Top: Game Over!

Akhir kehidupan seorang gembong teroris khawarij…

Sebagai seorang muslim yang masih berada diatas fitrahnya yang suci, sudah tentu merasakan kegembiraan ketika mendengarkan berita tentang tewasnya seseorang yang dikenal sebagai salah satu gembong teroris Khawarij dimasa kini, yang gemar melakukan tindakan kejahatan dan menumpahkan darah manusia, tidak terlepas pula tertumpahnya darah-darah kaum muslimin. Namun berbeda halnya dengan seorang yang telah tertanam padanya benih-benih pemikiran khawarij, dia tentu akan merasa sedih dengan terbunuhnya salah satu dari tokoh mereka, yang selama ini dianggap “berjihad” dengan cara-caranya. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang menggelarinya dengan sebutan “mujahid” atau “mati syahid”.

Kaum Muslimin yang kami muliakan, termasuk diantara petunjuk di dalam Islam yang diajarkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dan para shahabatnya adalah tidak menampakkan kesedihan dengan tewasnya tokoh-tokoh teroris khawarij. Bagaimana mungkin seseorang bersedih, sementara mereka dengan melakukan tindakan membabi buta tanpa mengikuti koridor syari’at Islam yang telah diajarkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dan para shahabatnya, dan melakukan berbagai tindakan teror yang menyebabkan ketakutan kaum muslimin yang hidup didalam negeri mereka sendiri. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
read more

Sabtu, September 12, 2009

Meraih Keutamaan Lailatul Qadr

Segala puji hanya bagi Allah, yang telah menyampaikan kita dipenghujung 10 hari kedua bulan Ramadhan. Sebentar lagi kita akan memasuki 10 hari ketiga atau terakhir bulan Ramadhan. Hari-hari yang memiliki kelebihan dibanding lainnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada 10 hari terakhir Ramadhan ini meningkatkan amaliah ibadah beliau yang tidak beliau lakukan pada hari-hari lainnya.

Ummul Mu`minin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha mengisahkan tentang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada 10 hari terakhir Ramadhan :

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا دخل العشر -أي العشر الأخير من رمضان
شد مئزره، وأحيا ليله، وأيقظ أهله . متفق عليه
Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila memasuki 10 hari terakhir Ramadhan, beliau mengencangkan tali sarungnya (yakni meningkat amaliah ibadah beliau), menghidupkan malam-malamnya, dan membangunkan istri-istrinya.” Muttafaqun ‘alaihi.

Keutamaan 10 hari Terakhir bulan Ramadhan
read more

Minggu, Agustus 23, 2009

Petunjuk Rasulullah tentang Shaum

Alhamdulillah, tahun 1430Hijriah ini kita masih diberi kesempatan oleh Allah Ta’ala untuk bisa mendapatkan bulan suci Ramadhan yang sarat dengan keutamaan-keutamaannya ini, bulan dimana kita diwajibkan untuk shaum.

Allah Azza wa Jalla telah berfirman dalam kalam-Nya yang mulia:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Wahai orang-orang yang beriman telah diwajibkan berpuasa atas kalian sebagaimana telah diwajibkan atas umat-umat sebelum kalian agar kalian bertakwa. (Al Baqarah: 183)
Begitu pula sabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassalam:

،بُنِيَ الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَن لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله، وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولَ الله

وَإِقامِ الصَّلاةِ، وَإيتَاءِ الزَّكاةِ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ، وَحَجِّ البَيْتِ الحَرَامِ

Islam dibangun di atas 5 pondasi (rukun) : Persaksian bahwasanya tidak ada Ilah yang berhak diibadahi kecuali hanya Allah dan bahwasanya Muhammad adalah Rasulullah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan melaksanakan haji ke Baitullah.(Muttafaqun ‘Alaihi).

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan atas dasar keimanan dan mengharapkan pahala dari Allah Ta’ala maka dia akan diampuni dari dosa-dosanya yang telah lalu. (Muttafaqun ‘Alaihi)
Shaum Ramadhan adalah bentuk keta’atan yang selain memiliki beberapa keutamaan dan faidah, juga memiliki adab-adab yang sudah semestinya bagi setiap muslim untuk mengetahuinya, sehingga dengan ilmu-ilmu tersebut mereka bisa menjalankan ibadah yang mulia ini sesuai dengan petunjuk Rasulullah, sebaik-baik teladan bagi kaum muslimin dan pada akhirnya bisa memperoleh beberapa pahala yang dijanjikan Allah Ta’ala.

Mengingat begitu pentingnya masalah shaum ini, Al-Ustadz Abu ‘Abduh Sholehudin memberikan faedah dengan membahas masalah ini, yang materinya beliau ambil dari kitab Hadyu Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, yang merupakan intisari dari kitab Zaad AlMa’ad. 

Berikut beberapa petunjuk dari Rasulullah mengenai shaum yang diambil dari kitab Hadyu Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam:
read more

Kamis, Agustus 20, 2009

Jihadnya Teroris Adalah Jihad BATHIL!


Al-Ustadz Muhammad bin 'Umar As-Sewed Hafidzahullah Ta'ala

Kaum reaksioner khawarij selalu beralasan bahwa kita dalam situasi perang, maka semua orang kafir adalah kafir harby yang layak dibunuh. Sedangkan perang adalah tipu daya, sehingga boleh berbohong, berdusta dan mengingkari perjanjian dengan alasan sebagai strategi perang.

Lalu mencemooh ahlus sunnah dengan para ulamanya dengan ungkapan-ungkapan seperti: "Sekarang bukan masanya fiqh, tetapi masa bertempur!"

Atau seperti ucapan mereka: "Sampai kapan kita akan bicara thaharah dan nifas?!",

Atau ucapan mereka lainnya:   "Islam ini tidak akan jaya dengan "haddatsana", tetapi dengan mengangkat senjata". Yakni tidak akan jaya dengan meriwayatkan hadits-hadits.

Atau ucapan mereka: "Sekarang tidak perlu Riyadlus Shalihin, tapi yang diperlukan adalah "rudalus shalihin"".

Dan ungkapan-ungkapan lain yang sinis terhadap ilmu fiqh dan hadits atau kitab Riyadlus Shalihin yang ditulis oleh Imam Nawawi رحمه الله serta kajian-kajian ilmiah para ulama dan para ustad ahlus sunnah.

Maka kita katakan kepada mereka: Apakah perang dalam Islam tidak ada fiqhnya? Apakah jihad tidak memiliki aturan dan hukum-hukum yang tentunya bersumber dari hadits-hadits dan riwayat yang tertulis dalam kitab para ulama?

Sungguh perang dalam Islam adalah ibadah yang memiliki aturan dan hukum-hukum. Jika kita lihat satu hadits saja tentang hukum-hukum perang, maka kita akan lihat betapa banyak yang dilanggar oleh kaum reaksioner pengikut hawa nafsu dan emosi tersebut.

Diriwayatkan dari Aisyah رضي الله عنها, beliau berkata:
read more

Senin, Agustus 17, 2009

Terorisme BUKAN Dari Islam!

Al-Ustadz Muhammad bin 'Umar As-Sewed Hafidzahullah Ta'ala
 
Sungguh sangat fatal akibat yang ditimbulkan oleh kaum reaksioner khawarij akhir-akhir ini. Mereka menyebabkan gambaran Islam sangat menakutkan di mata manusia. Akhirnya islamophobia menjalar di masyarakat. Mereka menganggap kalau seseorang bersungguh-sungguh mempelajari syariat Islam akan menjadi manusia-manusia ekstrim yang menumpahkan darah manusia, meneror, membikin kerusuhan-kerusuhan serta pemberontakan-pemberontakan.

Gambaran ini tidak hanya ada di benak orang-orang kafir, bahkan sebagian kaum muslimin menganggap tidak perlu memperdalam Islam, karena dikhawatirkan akan mengakibatkan hal-hal di atas.

Sungguh para pengacau khawarij memikul dosa besar atas rusaknya gambaran Islam yang dibawa oleh Rasulullah. Padahal sesungguhnya diutusnya Rasulullah صلى الله عليه وسلم membawa Islam ini adalah sebagai rahmat bagi seluruh alam. Dan tidaklah Kami mengutusmu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. (al-Anbiya': 107).
Ibnu Abbas رضي الله عنه berkata tentang ayat ini: “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka Allah tuliskan baginya rahmat di dunia dan akhirat. Adapun orang yang tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, maka mereka dengan datangnya Rasul selamat dari adzab di dunia, seperti ditenggelamkannya ke dalam bumi atau dihujani dengan batu.” (Tafsir Ibnu Katsir 3/222).
Yakni tidak diadzab dengan adzab yang merata seperti kaum 'Ad, Tsamud atau seperti kaum Nuh yang ditenggelamkan secara keseluruhan dan lain-lain. Oleh karena itu ketika malaikat gunung datang kepada Nabi, dalam keadaan Nabi terusir dari kaumnya, dilempari dengan batu di Thaif, kakinya berdarah, duduk di luar kota bersama sepi, bermunajat kepada Allah. Malaikat itu datang dan berkata: “Aku diutus Allah untuk mentaati perintahmu. Jika engkau menginginkan agar aku menimpakan gunung ini kepada mereka aku akan laksanakan.” 
Maka Rasulullah bersabda: “Ya Allah, berilah hidayah pada mereka karena sesungguhnya mereka belum mengetahui.” (Lihat Shirah Ibnu Hisyam).
Inilah bukti kasih sayang beliau kepada seluruh manusia. Jika beliau diberi pilihan doa yang maqbul terhadap kaumnya apakah dilaknat dan diadzab ataukah diberi hidayah, tentu beliau berdoa agar Allah memberikan hidayah.

Pernah suatu hari beliau didatangi oleh Thufail Ad-Dausi. Dia berkata: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya kabilah Daus menentang dan menolak dakwah ini. Maka doakanlah agar Allah menghancurkan mereka.
read more

Rabu, Agustus 05, 2009

Nasehat ‘Ulama tentang Bom Bunuh Diri

Alhamdulillah ‘ala kulli hal, kesempatan untuk menghadiri majelisnya ‘ulama bisa juga kesampaian, setelah gagal menghadiri dauroh nasional yang diadakan di Bantul, Yogyakarta pada tanggal 25~27 Juli 2009 lalu, akhirnya bisa juga menghadiri majelisnya Masysyaikh --- Semoga Allah Ta’ala selalu menjaga mereka semua --- yang diadakan Bandung, tepatnya di mesjid PUSDAI pada tanggal 2 Agustus kemarin.

Asy Syaikh Khalid bin Dhahwi AzhZhafiri Hafidzahullohu yang menjadi nara sumber tunggal di muhadloroh PUSDAI kemarin menyampaikan faedah utama tentang aqidah, agar kita kaum muslimin bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu yang syar’i agar bisa memahami tauhid yang benar  dan beribadah hanya kepada Allah Ta’ala, sebagaimana yang telah diajarkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, dan para Shahabatnya Radhiyallahu Ta’ala Ajma’in  serta para pengikutnya  dari kaum salaf --- Semoga Allah Ta’ala selalu meridhoi mereka semua.

Di akhir ceramahnya tentang aqidah, AsySyaikh Khalid kembali memberikan faedah yang sangat besar mengenai kesesatan kaum khawarij, yang belakangan mereka yakni para khawarij-khawarij modern membuat fitnah di negeri Indonesia ini, menimbulkan kerusakan dengan melakukan pemboman di dua hotel di Jakarta.

Berikut transkrip terjemahan nasehat mulia dari AsySyaikh Khalid Hafidzahullahu, yang disampaikan oleh AlUstadz Usamah Mahri mengenai hukum bom bunuh diri yang dilakukan para khawarij ---Kita memohon kepada Allah Ta’ala keselamatan dari fitnah-fitnah mereka :
read more

Kamis, Juni 25, 2009

Petunjuk Rasulullah dalam Thaharah dan Buang Hajat – 2

Bismillah, pada kesempatan kali ini saya akan meneruskan kajian kitab Hadyu Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam. Dalam artikel sebelumnya sudah dibahas sebagian petunjuk Rasulullah dalam permasalahan buang hajat. InsyaAllah Ta’ala dalam artikel berikut akan meneruskan pembahasan mengenai buang hajat, wudhu, mengusap 2 khuf dan tayammum.

Perlu saya ingatkan lagi, bagi yang menginginkan faedah yang lengkap dan jelas, Insya Allah di akhir postingan saya sediakan link untuk download audio rekaman kajian berkaitan dengan artikel ini,  yang dibawakan oleh Al-Ustadz Abu ‘Abduh Sholehudin Hafidzahullahu.

1. Petunjuk-petunjuk Rasulullah  dalam buang hajat
read more

Minggu, Juni 14, 2009

Ber-Jilbablah Saudariku!

Allahu Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam kitab-Nya:
 “Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya* ke seluruh tubuh mereka". yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS AlAhzab:59).
*Jilbab ialah sejenis baju kurung yang lapang yang dapat menutup kepala, muka dan dada.
Firman Allah Azza Wa Jalla di atas adalah salah satu hujjah/dalil yang jelas atas wajibnya seorang muslimah untuk memakai jilbab, kewajiban yang BUKAN hanya ditujukan untuk istri-istri Nabi saja (apalagi hanya untuk perempuan Arab saja –sebagaimana pendapatnya para pengikut ahlul ahwa: Jaringan Islam Liberal  (JIL) alias Jaringan Iblis La’natullah ‘alaihi-), akan tetapi juga untuk seluruh anak-anak perempuan dan istri-istri kaum mu’minin seluruhnya.

Akan tetapi, kenapa masih banyak saudari-saudari kita muslimah (semoga Allah memberi mereka hidayah-Nya) yang masih enggan untuk melaksanakan kewajiban ini? mereka menyatakan bahwa ber-jilbab bukanlah jaminan seseorang itu lebih baik daripada yang tidak berjilbab…  atau kadang mereka juga menyatakan bahwa mereka belum bersih hatinya, sehingga belumlah layak mereka mengenakannya… AllohulMusta’an, Semoga Allah Ta’ala memberi mereka hidayah.

Wahai Saudariku! Tidaklah cukup bagimu kalam Allah Ta’ala berikut ini:
read more

Senin, Mei 11, 2009

Keutamaan Shalat Fajr

عن عائشة عن النبي  قال (( ركعتا الفجر خير من الدنيا وما فيها )). رواه مسلم
(( وفي رواية  (( لهما أحب إلي من الدنيا جميعاً

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Dua raka’at Shalat Fajr lebih baik dari pada dunia dan seisinya.” [HR. Muslim] dalam riwayat lain dengan lafazh : “Sungguh kedua raka’at tersebut lebih aku cintai daripada dunia semuanya.”

Makna Kalimat :
Shalat Fajr: yakni Shalat Sunnah Rawatib Qabliyah Shubuh.
lebih baik dari pada dunia: yakni lebih baik daripada perhiasan dunia. Ada juga yang berpendapat maknanya: lebih baik daripada menginfakkan harta dunia di jalan Allah. Makna pertama lebih tepat.

Pelajaran dari Hadits :
read more

Sabtu, Mei 09, 2009

Petunjuk Rasulullah dalam Thaharah dan Buang Hajat - 1

Alhamdulillah ‘ala kulli hal, sebagaimana janji saya untuk posting kajian kitab Hadyu Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam secara berkala, maka InsyaAllah Ta’ala pada kesempatan ini saya akan memulainya dengan pembahasan awal, yakni Petunjuk Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam di dalam permasalahan thaharah (bersuci) dan buang hajat.

Perlu saya ingatkan bahwa apa-apa yang saya tulis disini adalah terjemahan secara tekstual (berdasar penjelasan Al-Ustadz Abu ‘Abduh Sholehudin) dari isi kitab Hadyu Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, di mana isi kitab ini hanya merupakan intisari atau point-point penting dari pasal-pasal yang ada pada kitab induknya, yakni kitab Zaad AlMa’ad.

Bagi yang menginginkan faedah yang lengkap dan jelas, Insya Allah di akhir postingan akan saya sediakan link untuk download audio rekaman kajian yang dibawakan oleh Al-Ustadz Abu ‘Abduh Sholehudin.

Berikut isi pembahasan awal kitab Hadyu Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam:
read more

Jumat, Mei 08, 2009

Pembahasan Kitab Hadyu Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam

HadyuNabi Alhamdulillah, akhirnya di Karaba hadir juga ta’lim malam. Mulai tanggal 7 Mei 2009, Setiap kamis malam (ba’da Isya’) di adakan kajian kitab Hadyu Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, kitab ini dibahas oleh Al-Ustadz Abu ‘Abduh Sholehudin, seorang Assatidz yang pernah menimba ilmu di Darul Hadits Dammaj, Yaman. Sekarang ini beliau --- Semoga Allah Ta’ala selalu menjaga beliau --- tinggal di daerah Klari, Karawang.

Kitab Hadyu Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam ini adalah intisari/ringkasan dari kitab Zaad AlMa’ad Fii Khairu Al’Ibad karya Al-Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah. Untuk biografi beliau Rahimahullahu bisa dibaca di sini.

Kitab intisari ini disusun oleh Dr. Ahmad bin Utsman AlMajiid, salah satu staff pengajar di Jami’ah Ibn Su’ud Riyadh, Saudi Arabia.
read more

Kamis, April 30, 2009

Jangan Bersedih Saudaraku…

Sesungguhnya hak Allah Ta’ala adalah mengambil sesuatu dan memberikan sesuatu. Segala sesuatu yang di sisi-Nya dibatasi dengan ajal yang telah ditentukan-Nya. Oleh karena itu bersabarlah dan carilah ridho Allah. (Muttafaqun ‘Alaih).

Dan, adalah hak Allah Ta’ala juga mengambil kembali ayahanda tercinta pada hari Rabu, pukul 02.15 wib tanggal 29 April 2009…  “Ya Allah! Ampunilah dia, berilah rahmat kepadanya, selamatkanlah dia, maafkanlah dia dan tempatkanlah dia di tempat yang mulia, luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air salju dan air es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran, berilah rumah yang lebih baik dari rumahnya di dunia, berilah keluarga yang lebih baik daripada keluarganya di dunia, dan masukkan dia ke Surga, jagalah dia dari siksa kubur dan Neraka.”

Semoga artikel berikut bisa menawarkan rasa duka saat kita mengalami kehilangan orang yang kita cintai.
read more

Kamis, April 09, 2009

Hukum Mayoritas

Telah menjadi sunnatullah kalau kebanyakan manusia merupakan para penentang kebenaran. Maka menjadi ironi, ketika kebenaran kemudian diukur dengan suara mayoritas.

Apa Itu Hukum Mayoritas ?
Yang dimaksud dengan hukum mayoritas dalam pembahasan ini adalah suatu ketetapan hukum di mana jumlah mayoritas merupakan patokan kebenaran dan suara terbanyak merupakan keputusan yang harus diikuti, walaupun ternyata bertentangan dengan Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah.

Sejauh manakah keabsahan hukum mayoritas ini? Untuk mengetahui jawabannya, perlu ditelusuri terlebih dahulu oknumnya (pengusungnya), yang dalam hal ini adalah manusia, baik tentang hakekat jati dirinya, sikapnya terhadap para rasul, atau pun keadaan mayoritas dari mereka, menurut kacamata syari’at. Karena dengan diketahui keadaan oknum mayoritas, maka akan diketahui pula sejauh mana keabsahan hukum tersebut.
Hakekat Jati Diri Manusia
read more

Sabtu, Februari 28, 2009

PONARI dan Batu Petir

Ponari, nama yang sederhana, sesederhana orangnya. Tidak ada yang istimewa pada sosok bocah sepuluh tahun ini sampai suatu hari ia menemukan sebuah batu yang dikenal belakangan  dengan sebutan “batu petir” dan konon diyakini “sakti”, paling tidak oleh ribuan orang yang telah menjadi pasiennya. Batu yang dengan sekali celup, air celupannya bisa mengobati segala macam penyakit. Batu yang telah menjungkirbalikkan logika ribuan anak bangsa! 

Ponari, begitu pula Dewi Sulistiyowati dan entah siapa lagi bakal menyusul, telah menjadi sebuah fenomena berkat batu yang mereka temukan. Tapi yang lebih fenomenal dari itu semua adalah ribuan atau bahkan jutaan ummat manusia yang “tersihir” dan percaya terhadap eksistensi “batu petir” dalam proses penyembuhan. 

Bicara tentang batu, ummat Islam telah mengenal Hajar Aswad sebagai batu yang paling populer di tengah-tengah kehidupan beragama mereka, karena letak keberadaannya (di dinding Ka’bah) dan posisinya di dalam jiwa kaum muslimin, karena kaitannya dengan ibadah thawaf. 

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, satu-satunya tauladan ummat, di dalam thawafnya mencontohkan untuk mencium batu ini setiap kali melewatinya pada putaran thawaf atau menyentuhnya bagi yang mampu atau melambai ke arahnya. Demikian istimewanya batu ini, sampai-sampai thawaf tidak dianggap sah kalau tidak memulai thawaf dari arah yang sejajar dengannya. Sehingga jadilah batu ini salah satu dari syi’ar-syi’ar Islam yang wajib dimuliakan, menurut aturan syariat. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: “Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syi'ar-syi'ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketaqwaan hati”. (Qs. Al Hajj: 32).

Tapi kendati pun demikian, batu adalah batu, dia tidak bisa memberi manfaat kepada siapa pun, atau pun mencelakakannya. Adapun kita sampai menciumnya, itu tidak lebih semata-mata dalam rangka menauladani apa yang diperbuat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam sebagai tauladan bagi manusia. Dan konsep ini sangat dipahami sekali oleh generasi pertama ummat ini, para salaf, sampai-sampai Umar bin Khattab Rhadiyallahu 'Anhu, Khalifah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam yang kedua, ketika menciumnya, ia berkata,
إني أعلم أنك حجر لا تضر ولا تنفع ولولا أني رأيت النبي صلى الله عليه و سلم يقبلك ما قبلتك
“Sesungguhnya Aku benar-benar tahu bahwa kamu hanya batu, tidak bisa memberi manfaat atau celaka, kalau saja Aku tidak melihat Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam menciummu, Aku tidak akan menciummu”. Muttafaqun ‘Alaihi dari Umar Rhadiyallahu 'Anhu.
read more

Senin, Februari 09, 2009

VALENTINE’S DAY

Pertanyaan : Telah banyak tersebar baru-baru ini perayaan Valentine’s Day (’Idul Hubb) -terkhusus di kalangan para mahasiswi- itu merupakan salah satu hari raya orang-orang kristen. Pada hari itu mode dan pakaian serba merah semua, baju, sepatu, dll. Mereka saling tukar/menghadiahkan bunga berwarna mereka. 
Kami mengharap dari anda penjelasan tentang hukum perayaan seperti ini, serta bagaimana bimbingan anda terhadap kaum muslimin dalam permasalahan ini? 
Semoga Allah senantiasa menjaga dan memelihara engkau. 

Jawab :
read more

Jumat, Januari 02, 2009

Diam itu termasuk Hikmah...


Rasululloh Shallallahu 'alaihi wa sallam yang merupakan sebaik-baik salaf, bersabda kepada shahabatnya yang mulia Abu Dzar al-Ghifari -semoga Alloh meridhoinya-:
"Hendaknya kamu itu senantiasa memelihara sifat diam, kecuali dari kebaikan. Karena sesungguhnya hal tersebut akan menjadikan syaithon menjauh darimu, dan akan menjadi suatu penolong bagimu dari urusan agamamu"

Amirul Mukminin, Umar bin Khattab -RadhiAllohu ta'ala anhu, berkata:
read more